Workshop Musik Irlandia Hadirkan Praktisi Internasional di Fakultas Seni Pertunjukan ISI Yogyakarta

Fakultas Seni Pertunjukan, Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta, menyelenggarakan Traditional Irish Music Workshop pada 4 Desember 2025 bertempat di Mini Concert Etnomusikologi. Kegiatan ini merupakan bagian dari kelanjutan implementasi program kemitraan internasional ISI Yogyakarta dengan University College Dublin (UCD), yang secara khusus diorganisasi oleh Fakultas Seni Pertunjukan sebagai wujud penguatan jejaring akademik dan pertukaran pengetahuan lintas budaya

Workshop ini dirancang sebagai ruang pembelajaran intensif yang mengkaji musik tradisional Irlandia, baik dari perspektif sejarah, konteks sosial-budaya, organologi, serta praktik pertunjukan. Hadir sebagai narasumber utama dua praktisi dan akademisi internasional, yaitu Mark Redmond (Technological University Dublin) dan Dr. Peter Moran (University College Dublin). Keduanya juga aktif dalam praktik kolaborasi music Irlandia dengan Gamelan Jawa.

Sepanjang acara workshop, para narasumber mengulas secara rinci pengetahuan terkait organologi Uilleann Pipes, sebuah instrumen tiup khas Irlandia yang memiliki teknik permainan kompleks, struktur mekanik yang unik, serta karakter warna bunyi yang khas dan ekspresif.

Antusiasme atas kegiatan workshop ini terlihat dari bagaimana mahasiswa dan dosen Fakultas Seni Pertunjukan ISI Yogyakarta beradu melontarkan pertanyaan dan berdiskusi bersama para narasumber. Mahasiswa tidak hanya memperoleh pemahaman konseptual melalui paparan akademik, tetapi juga pengalaman empiris melalui sesi demonstrasi dan diskusi langsung mengenai teknik permainan, sistem fingering, pengendalian tekanan udara, serta estetika pertunjukan UilleannPpipes dalam berbagai konteks musikal.

Secara akademik, workshop ini berkontribusi pada perluasan perspektif mahasiswa dalam memahami musik tradisi di luar Nusantara. Selain itu, kegiatan ini menegaskan komitmen Fakultas Seni Pertunjukan ISI Yogyakarta dalam mengembangkan pendidikan seni berbasis wawasan global, dialog lintas tradisi, serta penguatan kolaborasi internasional yang berkelanjutan.