Sewon, Bantul, Yogyakarta – Prodi Musik Fakutas Seni Pertunjukan Institut Seni Indonesia Yogyakarta kembali menyelenggarakan Konser Hasil Pembelajaran Studi Ensambel. Konser ini bergema di Auditorium Jurusan Musik FSP ISI Yogyakarta pada hari Jumat 17 November 2023. Tepat jam 19.00 WIB konser dimulai dan berakhir sekitar 21.30 WIB.
Berasal dari The Indigenous Tradition of Descant and Music, tema Nostradamus disematkan lagi pada konser kali ini. Nostradamus merupakan Konser Hasil Pembelajaran tahunan yang diselenggarakan sebagai pelaporan hasil pendidikan di Prodi Musik FSP ISI Yogyakarta. Konser ini menjadi puncak pembelajaran ko-kurikuler praktikum perkuliahan studi ansambel.
“Harapannya, dengan adanya Nostradamus dapat memberikan pengalaman bagi mahasiswa untuk mengaktualisasikan keterampilan bermusik di lingkup sosial masyarakat. Selain itu, juga dapat menjadi mottivasi dan memperluas wawasan mahasiswa dalam mengelola suatu pertunjukan musik.” Pidato Dr. Umilia Rokhani, S.S., M.A. yang disampaikan oleh Adityo Legowo S.Sn., M.Sn.
Penyaji konser Nostradamus dalah seluruh mahasiswa yang terdaftar dalam Matakuliah Studi Ensambel. MK tersebut terbagi menjadi Ensambel Piano, Vokal, Gesek, Gitar, Perkusi, dan Tiup. Setelah Indonesia Raya berkumandang, penampilan mahasiswa Ensambel Piano membuka sesi I. Ada 5 karya yang disajikan oleh mahasiswa asuhan Dra. Rianti Mardalena Pasaribu, M.A. Mereka memainkan komposisi Für Elise dan Marcia alla Turca “Op.113” karya Beethoven, Por Una Cabeza karya Gardel, Can-Can karya Offenbach dan Piano Trio in G major K.564 mov 3 “Allegretto” karya Mozart dengan apik.
Kemudian disusul oleh penampilan dari mahasiswa Ensambel Vokal. Berposisi sebagai pengampu sekaligus konduktor, Linda Sitinjak, S.Sn.,M.Sn. mampu menghadirkan suguhan paduan suara yang sakral nan indah. Semua tersaji melalui komposisi If Music be The Food of Love karya Purcell, Exultate Deo karya Scarlatti, Locus Iste karya Bruckner, dan For The Beauty of The Earth karya Rutter.
Penampilan mahasiswa Ensambel Gesek menutup Sesi I. Dengan menampilkan komposisi dosen pengampu mereka yakni Drs. Pipin Garibaldi. DM, M.Hum. Konserto Grosso untuk Orkes Gesek dimainkan dengan posisi berdiri. Para pemain berhasil membius fokus penonton yang hadir.
Sesi II dibuka oleh penampilan mahasiswa Ensambel Gitar. Mahasiswa arahan Kustap, S.Sn., M.Sn. dan Adityo Legowo, S.Sn., M.Sn. membawakan Indonesia Pusaka karya Ismail Marzuki Arr. Kustap & Isydora, Hit This karya Pieter Van der Staak Arr. Kustap, dan Tanggo for Four karya Warde. Ensembel ini dikonduktori oleh Putri Isydora Bunggaminanga, S.Sn.
Tak ketinggalan juga penampilan dari mahasiswa Ensambel Perkusi arahan Bakhrudin Latif, S.Sn., M.Sn. Mereka memainkan komposisi Billy Jean karya Bansberg dan Conversations karya Ukena.
Sebagai penutup sesi II, suguhan dua repertoar dari Ensembel Tiup sekaligus menutup serangkaian konser Nostradamus. La Storia karya Jacob de Han dan Invicta Overture for Band karya Swearingen mereka mainkan dengan cemerlang. Tampak Wahyudi Pinto S.Sn., M.A. yang merupakan dosen pengampu sekaligus bertindak menjadi konduktornya.
Riuh sorak sorai tepuk tangan penonton menggema hingga akhir acara.
“Konsernya bagus banget! Semoga tahun depan bisa nonton lagi!” komentar Ghifa usai menonton seluruh sajian konser Nostradamus. Rencana ke depan, Nostradamus akan diselenggarakan setiap semester sekali.
Bagi yang ketinggalan, konser Nostradamus dapat ditonton melalui Youtube ISI Yogyakarta
Sipnosis booklet juga dapat dilihat melalui : https://me-qr.com/F7MVN1pX
Penulis: Titis Setyono Adi Nugroho (Dosen Prodi Musik FSP ISI Yogyakarta / Tim Humas Fakultas Seni Pertunjukan ISI Yogyakarta)