Program Studi Musik, Fakultas Seni Pertunjukan ISI Yogyakarta telah selesai menyelenggarakan workshop yang bertajuk Clarinet Ensemble Workshop pada hari Selasa, 28 Desember 2021 pukul 13.00 – 16.00 WIB. Acara yang diadakan di Auditorium Musik ISI Yogyakarta ini menghadirkan narasumber Nino Ario Wijaya dan Dino Yulio Wijaya dari Yayasan Musik Amadeus Jakarta. Topik yang dibahas mengenai perawatan instrumen klarinet, teknik permainan, dan juga pelatihan ansambel klarinet.
Meski pandemi covid-19 belum sepenuhnya usai, acara ini dilaksanakan secara luring dengan tetap menerapkan protokol kesahatan, seperti menggunakan masker dan membatasi jumlah partisipan. Tak hanya itu, panitia juga menghadirkan tim medis untuk memberikan tes swab kepada seluruh partisipan dan panitia beberapa saat sebelum acara dimulai untuk memastikan bahwa semua yang terlibat dalam acara ini berada dalam kondisi negatif covid-19.
Acara dibuka dengan sambutan oleh Siswadi, M.Sn. selaku Dekan FSP ISI Yogyakarta dan Kustap, M.Sn. selaku Ketua Prodi Musik FSP ISI Yogyakarta. Dalam sambutannya, Siswadi menyampaikan apresiasinya terhadap acara ini sebagai upaya untuk menyalurkan ilmu agar dapat diteruskan oleh generasi-generasi selanjutnya.
Sementara itu, Kustap juga menyampaikan bahwa kegiatan ansambel sangatlah penting bagi mahasiswa dalam melatih kolaborasi dan kerja sama, untuk dapat memahami satu sama lain.
Acara ini dibagi menjadi dua sesi. Sesi pertama disampaikan oleh Dino Yulio Wijaya yang menjelaskan mengenai perawatan instrumen klarinet. Dalam pemaparannya, Dino menjelaskan secara detail cara memasang dan melepas klarinet, cara membersihkan bagian dalam dan luar klarinet, cara membersihkan mouthpiece, hingga kondisi swab atau alat pembersih klarinet dan kondisi case yang baik untuk digunakan. Narasumber menekankan kepada para peserta untuk menghindari akumulasi kotoran di dalam instrumen klarinet agar tidak mempengaruhi kualitas permainan dan menjaga instrumen agar tetap awet. Di akhir sesi, beberapa peserta sangat antusias untuk mengajukan pertanyaan kepada narasumber seputar materi tersebut.
Sesi kedua disampaikan oleh Nino Ario Wijaya yang memaparkan materi perihal teknik pernafasan dan teknik artikulasi dalam bermain klarinet. Nino menyampaikan bahwa teknik pernafasan sangat mempengaruhi intonasi dan produksi suara. Selain itu, teknik pernapasan yang baik dalam memainkan klarinet adalah dengan menggunakan pernafasan diafragma, karena udara yang didapatkan akan lebih banyak dibandingkan dengan pernafasan dada. Nino juga memberikan tips untuk mengatur pernapasan ketika memainkan nada yang panjang ataupun cepat agar dapat dimainkan dengan mulus tanpa terputus di tengah-tengah. Setelah menyampaikan materinya dengan padat dan jelas, Nino mengajak peserta untuk naik ke atas panggung dan bermain ansambel bersama dengan lagu yang sudah diberikan sebelumnya. Tak lupa ia juga memberikan feedback kepada para peserta di dalam ansambel tersebut agar dapat bermain dengan baik dan benar.
Menurut Christo, salah satu peserta aktif, hal yang paling berkesan dari acara ini adalah ketika narasumber menjelaskan cara-cara merawat instrumen klarinet.
“Ada hal-hal yang aku pikir gak penting dalam maintenance klarinet tapi ternyata itu penting. Aku yang udah mikir gampang, ternyata sekompleks itu” ujarnya.
Christo juga mengatakan bahwa hal yang harus diperhatikan dalam bermain ansambel adalah menyamakan intonasi antar section agar suara yang dihasilkan tidak terdengar sumbang. Menurut Christo, durasi ketika sesi bermain ansambel dirasa kurang lama dan detail. Hal itu mungkin disebabkan karena batasan waktu yang diberikan, sehingga narasumber hanya menyampaikan secara garis besarnya saja.
Secara keseluruhan, acara yang sudah dipersiapkan dengan baik oleh panitia ini berlangsung dengan lancar tanpa suatu halangan yang berarti. Materi yang disampaikan sangat mudah ditangkap dan dipahami. Selain itu, para peserta juga menunjukan antusiasme yang tinggi dalam mengikuti acara ini. Diharapkan dengan diadakannya acara ini dapat meningkatkan kesadaran bagi para peserta akan pentingnya perawatan instrumen yang baik, serta dapat mempraktekan ilmu yang telah disampaikan oleh narasumber.
Penulis: Aqilah Mumtaza (Mahasiswa Prodi Musik FSP ISI Yogyakarta)